Saya memiliki pengalaman yang indah dengan Merapi. Tahun 2006 yang lampau, saya pertama kali menginjakkan kaki di lereng gunung api paling aktif tersebut. Saya merasa nyaman dengan suasana gunung itu. Udara yang segar dan air yang dingin disertai semilir angin adalah suasana khas pegunungan yang sulit dijumpai di ekosistem lain.
Rabu, (05/04) saya dengan kawan Alfian dan Alisman berkunjung ke kantor Kecamatan Cangkringan, Sleman. Kedatangan kami dalam rangka mengkomunikasikan bagaimana agar warga korban erupsi Merapi memperoleh hak-hak keperdatannya.
Kebetulan juga pemerintah kecamatan mempunyai program yang mirip. Sayangnya program itu belum mereka bisa realisasikan karena keterbatasan. Jadilah program yang ingin kami komunikasi memperoleh respon yang baik. Kami memiliki sumberdaya, berupa relawan dan pemerintah kecamatan saya kira punya birokrasi untuk bekerja bersama.
Dalam pertemuan informal tersebut, beberapa komitmen yang kami sepakati untuk difollow up. Diantaranya ialah pertemuan teknis yang akan diselenggarakan minggu depan. Identifikasi terbatas mengenai surat-surat apa saja yang mendesak diurus, dan kesepahaman lainnya.
Sebelum siang hari, kami menyempatkan diri untuk mengelilingi kecamatan cangkringan, melihat perkembangan terkini pascabanjir lahar dingin. Kami pulang lewat jalur Klaten dan tiba di Jogja kurang lebih pukul 12.55 Wib. Semoga bermamfaat.