Dalam beberapa bulan terakhir ini marak sekali terjadi penembakan misterius. Sasarannya jelas, yaitu anggota Polri yang sedang berpakaian dinas. Dalam dua bulan ini setidaknya sudah 5 polisi yang di door oleh penembak misterius itu. Yang terbaru adalah penembakan kepada Bripka Sukardi yang terjadi pada hari Selasa (10/9/2013) di jalan HR Rasuna Said, dekat gedung KPK saat polisi itu sedang mengawal truk.Pertanyaannya, mengapa polisi yang menjadi target? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita menelusuri kembali bagaimana keterkaitan-keterkaitan peristiwa yang sedang ditangani atau berhubungan baik langsung atau tidak langsung dengan Polri beberapa waktu ini.
Paling tidak ada tiga analisis yang berkembang seputar penembakan anggota Polri ini. Pertama, adalah kelompok-kelompok ekstrimis yang selama ini memang berkaitan langsung dengan Polisi, lebih khusus lagi dengan Densus 88. Menurut Al Chaidar, Polisi memang sudah dianggap sebagai thogut dan kerena itu menjadi target dari kelompok-kelompok ini. Baca penjelasan Al Chaidar di link atas. Menjadi rumit kemudian karena kelompok ini sama sekali tidak memberi pesan apa-apa. Di banyak kelompok ekstrimis, aksi-aksi seperti penembakan ini akan diiringi dengan pengakuan bahwa kelompok kamilah yang bertanggungjawab. Sehingga pesan yang disampaikan mengena.
Kedua, geng Narkotika. Geng narkotika ini juga memiliki hubungan langsung dengan peran Polri dalam konteks perang terhadap Narkoba. Melalui BNN dan Satuan khusus Reserse Narkotika memainkan peran yang sangat krusial dalam membongkar kejahatan narkotik. Dan secara finansial, kelompok ini memiliki lebih dari cukup uang untuk belanja senjata.
Ketiga, kelompok yang tidak senang dengan Polri yang sangat dominan dalam keamanan. Semua tau bahwa bisnis keamanan menjadi satu hal yang seringkali melahirkan konflik. Boleh jadi kelompok yang “kaplingnya” diambil akan melakukan peringatan kepada Polri. Di Indonesia ini kelompok-kelompok keamanan swasta cukup banyak sekali.
Apa pun itu, sejatinya peristiwa ini menjadi perhatian Polri. Secara kedalam – lembaga – mestilah mengevaluasi, ada apa. Juga secara eksternal senantiasa meningkatkan hubungan yang baik dengan masyarakat. Sebab bagaimana pun, Polri adalah satu-satunya lembaga yang kita percaya dalam soal keamanan. Jika dirinya sendiri tidak bisa menjawab persoalan-persoalan keamanan, bagaimana dengan kami masyarakat kebanyakan.
Wa Allahu A’lam
banyak sekali motifnya memang ya daeng. seakan-akan mereka tidak tenang melihat negeri ini aman.