Sehari setelah di lantik oleh KPU Provinsi kami diperintahkan untuk segera bertugas. Tidak ada pembekalan. “Kalian harus segera masuk karena tahapan sedang berjalan. Ada dua hal penting yang perlu segera ditindak lanjuti; pertama DCS & DPS. Kedua, segera konsolidasi internal” begitu pengarahan Ketua KPU Sulsel, M. Iqbal Latif.
Ada semacam nervous pertama kali menginjakkan kaki di kantor penyelenggara pemilu itu. Tidak tau, tiba-tiba saja hadir. Tanpa izin sama sekali. Entah apa pasal. Padahal saya sudah cukup lama keluar masuk kantor. Baik swasta atau pun milik pemerintah.
Jika diruntut kebelakang, saya bekerja untuk sebuah kantor konsultan dan NGO HAM. Dengan karakteristik yang berbeda. Apalagi bekerja dengan lembaga donor asing yang cukup ketat. Tetapi dari sisi suasana kantor, memang cenderung tidak formal. Enjoy. Kerja bisa dilakukan di luar kantor formal. Entah itu di taman, coffee shop & kontrakan.
Saya sesungguhnya ingin membawa gaya ngantor itu. Tapi masih menyesuaikan. Mencari format. Barangkali ini shock culture saja. Mudah-mudahan bisa dilalui dengan baik. Amin.
Itulah makanya ketika pembagian divisi, saya meminta di tempatkan pada divisi sosialisasi, pendidikan pemilih & pengembangan SDM. Mungkin itu yang pas dengan pengalaman saya. Baik pengalaman di JPPR atau pun di jaringan kerja pemilu akses penyandang cacat (Jakapasca).
Semoga sukses….
Makasih, amin
Muantap, perjalanan panjang menuju pengabdian. Lanjutkan dan Sukses selalu 🙂