Saat sedang rakor validasi nama-nama calon anggota legislatif 2014, rekan kerja menyampaikan perihal undangan mengikuti orientasi dan pembekalan anggota KPU periode 2013-2018 yang di selanggarakan tanggal 25-28 Desember 2013 di Clarion Hotel, Makassar. Setelah rakor selesai, segera pamit untuk menyiapkan pakaian buat berangkat ke Makassar besoknya.
“Siap-siap, besok berangkat. Mobil menjemput pukul 04.00 Wita” Bagitu sms rekan ketua kpu.
“Ok, siap pak Ketua” jawabku.
Aku rencananya tidak tidur malam itu, nanti di fery baru istirahat. Kira-kira pukul 02.00 dini hari sms menghambur masuk ke ponsel. Isinya kapal fery tidak bisa menyeberang (Pamatata – Bira). Segera ku perjalan informasi itu dengan sms ke petugas perhubungan. Balasannya benar, K.M. Bontoharu, fery yang melayani penyeberangan Pamatata – Bira tidak diizinkan berangkat oleh otoritas pelabuhan. Akhirnya ku putuskan untuk tidur dini hari itu juga.
Akhirnya baru bisa berangkat pada hari kamis. Berangkat pagi-pagi. Karena mobil dinas kantor tidak bisa menyeberang, ya terpaksa dari Bira naik pete-pete ke Bulukumba, tepi di Tanah Beru ada mobil yang mau ke Makassar. Akhirnya kami naik mobil itu. Sampai di Makassar langsung ikut materi.
***
Oritasi ini memadukan pendekatan fasilitasi partisipatif. Kendati pun ada banyak sesi yang di isi dengan ceramah. Fasilitasi beberapa sesi di pandu oleh kak Yudha dan Marhumah Madjid. Karena tidak ikut sejak sesi awal, rasanya seperti ada yang kurang. Sehingga ketika sesi kelompok harus di sebutkan ulang dan kami di masukkan ke 3 (tiga) kelompok berbeda.
Aku cukup menikmati proses ini. Rasanya sudah cukup lama juga tidak ikut pelatihan yang agak serius. Kalau aku ingat-ingat terakhir aku ikut training yang agak serius ya waktu Cevic Education for Future Indonesia Leader (CEFIL) yang di selenggarakan oleh Yayasan Satunama, Yogyakarta. CEFIL adalah training yang diselenggarakan untuk mengembangkan kapasitas calon pemimpin Ornop/NGO. Dan alhamdulillah aku diterima jadi peserta.
Ada banyak materi selama orientasi berlangsung. Ada yang berkaitan dengan tata kelola keorganisasian, taktik dan strategi serta topik-topik kepemiluan seperti penanganan hukum.
Aku bertemu dengan rekan-rekan anggota KPU dari berbagai daerah. Saling tukar telepon dan sebagainya. Diskusi program. Termasuk pengalaman-pengalaman. Karena rekan-rekan komisioner ini berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Aku juga bertemu dengan kawan lama. Seniorku di Pemuda Al Markaz, rekan Rahma Sayed. Ia terpilih jadi komisioner KPU Makassar.
Di sesi terakhir kami di minta oleh Kak Yuda merumuskan agenda aksi yang akan kami kerjakan di Kabupaten/Kota masing-masing. Dan tanggal 28 siang, kegiatan ditutup secara resmi oleh Ketua KPU Sulsel, pak Iqbal. Meskin pun demikian, aku masih harus ikut kegiatan rakor bidang teknis kepemiluan.