Volunteer “KI” di MTS Nurul Hijrah

Dipenghujung tahun 2016 saya mendaftar kelas inspirasi (KI) di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Sebenarnya sudah sejak setahun sebelumnya, keingin jadi volunteer itu ada. Tetapi masih sibuk dengan setumpuk pekerjaan kantor yang sulit untuk ditinggalkan.DSC_7808a

Setelah mendaftar dan lama menunggu, panitia akhirnya mengkonfirmasi bahwa saya dinyatakan lulus dan bisa menjadi volunteer untuk KI tahun 2017. Beginilah e-mail yang saya terima dari panitia:

Continue reading “Volunteer “KI” di MTS Nurul Hijrah”

#BukuUntukAnakPulau

Membaca buku bagus
Seperti bercakap-cakap dengan orang hebat
Dari abad-abad terdahulu
[Rene Descartes, 1617]

Bagaimana cerita lahirnya program #BukuUntukAnakPulau ini?

Jujur ini pengalaman pribadi di tahun 1989 hingga awal 90-an. Aku sekolah SD di Pulau Bonerate, Kepulauan Selayar. Perpustakaannya, ya ampun hanya ada bacaan keluarga Budi. Ibu Budi, Bapak Budi, dan Adik Budi. Maka setelah balik dari Jawa tahun 2013, dua tiga kali berkunjung ke pulau-pulau itu menjalankan tugas kantor. Berinteraksi dari dekat dengan keseharian anak-anak itu.

Continue reading “#BukuUntukAnakPulau”

Belajar Hukum Humaniter

Saya ingin mencatatkan pengalaman beberapa tahun lalu. Tepatnya awal 2013. Kantor saya bekerjasama dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC). Staf dan volunteer dilatih soal Hukum Humaniter Internasional (HHI). Selama dua hari kami berjibaku dengan gagasan-gagasan tentang HAM dan hukum humaniter internasional. Kami nonton film, diskusi dan games. Sejumlah narasumber ikut berbagi pengalaman dengan kami.

Continue reading “Belajar Hukum Humaniter”

Fasilitator; Coba Kurangi Bicara Deh

Saya sering menjumpai forum yang dikendalikan oleh fasilitator tetapi agak susah membedakannya dengan achievement motivation training. Seolah si fasilitator ini sedang konser tunggal. Ia berceramah kira kanan tentang suatu topik dengan penuh passion. Bergairah. “Ini Mario Teguh, Ary Ginanjar Agustian atau siapaaaaa ini” dalam hati kecilku bergumam.

Jadi agak susah kita membedakan apakah ia seorang khatib atau fasilitator? Peserta forum diceramahi. Padahal jika ia seorang fasilitator mestinya tidak terlalu banyak bicara. Fasilitator kan hanya mengantar bagaimana forum mencapai tujuan. Ia mengingatkan aturan main. Menggelitik peserta dengan pertanyaan-pertanyaan kunci. Dan tentu menghadirkan kejenakaan tatkala forum sedang buntu. Entah dengan ice breaker atau game’s. Begitu pemahaman bodohku.

Continue reading “Fasilitator; Coba Kurangi Bicara Deh”

Pemberdayaan; Sejemput refleksi

Piring berisi buah disajikan di meja oval siang itu. Dari merknya tertulis sate ayam “***omoro”. Ada teh dan juga air putih. Buah di piring. Posisi duduk peserta mengikuti meja rapat yang oval. Setiap pekan kami rutin melakukan rapat. Semua duduk berjejer, melingkar. Sebagian diantaranya anak-anak muda yang penuh semangat dan antusias. Suasana acap kali diam, mencekam. Kadangkala diselingi tawa.

Continue reading “Pemberdayaan; Sejemput refleksi”

Perjalanan Ke Bumi Pasundan

Sebenarnya ini catatan beberapa tahun kemarin. Tapi tidak masalah, saya posting ulang.

Tik … tik … sebuah pesan singkat masuk diponsel butut pinjamanku “mas kapan ke Bandung”? kira–kira begitu pesan yang dikirim Faliq – Ketua HA PW IRM Jabar – kepadaku. Aku lalu membalasnya “kapan acaranya? fax saja suratnya ke kantor”. Tidak berselang lama faliq kembali membalasnya “tanggal 22 – 24 Desember 2008 “.

Continue reading “Perjalanan Ke Bumi Pasundan”

Nusakambangan: Tak Seperti yang Kubayangkan

Apa yang ada dalam benakmu saat mendengar Nusakambangan? Seram kan?. Ya, aku pun mempersepsikan demikian. Padahal apa yang dipersepsikan dengan kenyataan sebenarnya tidak selalu benar. Mungkin kita terlalu dibelenggu pikiran kita sendiri.

Continue reading “Nusakambangan: Tak Seperti yang Kubayangkan”

Catatan Perjalanan ke Borneo (2)

Tanggal 15 Juni 2012, sesaat setelah sampai di kampus Universitas Mulawarman panitia pelatihan mempersilakan saya untuk sarapan dan minum lalu ngobrol soal topik diskusi yang akan saya fasilitasi pagi itu. Saya diminta memfasilitasi materi “Gerakan Sosial” dengan waktu yang cukup panjang, pukul 08.00 Wita sampai pukul 23.00 Wita. Saya memilih metode diskusi kelompok dan kombinasi dengan presentasi untuk mendalami tiga gerakan sosial yang berbeda dari negara berbeda, yaitu Tentara Pembebasan Nasional Zapatista, Sarekat Islam dan landless people’s movement (LPM) di Afrika Selatan.

Continue reading “Catatan Perjalanan ke Borneo (2)”