Catatan Palembang (1)

“Selamat datang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Palembang. Pasang sabut pengaman anda sampai pesawat ini benar-benar dinyatakan berhenti oleh otoritas Bandara” demikian pemberitahuan awak cabin Sriwijaya Air yang aku tumpangi. Perjelanan ini lebih sebagai narasumber untuk suatu pelatihan. Bukan sama sekali dimaksudkan untuk wisata. Meskipun acap kali, … Continue reading Catatan Palembang (1)