Panduan Solo Travelling ala Backpacker ke Selayar


Sulawesi Selatan memiliki banyak pilihan destinasi wisata. Ada budaya, minat khusus dan bahari. Di sisi selatan Sulawesi Selatan, Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah satu pilihan yang asyik untuk wisata bahari. Kabupaten Kepulauan berpenghuni 134 280 (BPS, 2018) jiwa ini menawarkan banyak pilihan bagi para petualang yang menyukai religi, bahari, dan budaya.

Orang sering salah, katanya ke Selayar itu mahal. Padahal tidak juga. Tergantung masing-masing orang. Mau murah, bisa. Mahal apalagi. Itu kan pilihan. Nah bagi kamu yang suka travelling, dan tidak mau jalan dengan group. Cobalah anda rencanakan perjalananmu ke Selayar, ala-ala backpacker.

Mengapa Selayar?

Itu pertanyaan yang penting. Di pengantar saya sudah jelaskan bahwa, pilihan berwisata ala backpacker ke Selayar salah satu penjelasannya karena daerah ini memiliki banyak destinasi. Budaya ada, religi juga. Apalagi wisata baharinya, brother. Anda bisa cari pantai yang dekat-dekat yang bisa dijangkau dengan naik motor.

Pantai Bone Malea dan Ojek Perahu (foto: Collong)

Kedua, orang Selayar itu ramah. Oleh karena itu, cobalah ke Pulau ini. Orang Selayar akan sangat terbuka bedialog dan membantu, misalnya jika anda mengalami permasalahan. Bahkan, bisa cari tempat menginap gratis. Dulu, saat wisata di wilayah itu belum terlalu berkembang seperti saat ini, orang Selayar banyak memberi tempat nginap kepada pendatang yang masuk dan kebingungan mencari tempat tinggal di Selayar.

Ketiga, Pulau Selayar itu daerah yang aman. Kriminalitas rendah. Sehingga cocok bagi anda yang suka solo travelling. Mengenai informasi keamanan, bisa langsung menghubungi hotline Polres Selayar.

Tips Wisata ke Selayar ala Backpacker

  1. Pilih moda transportasi yang murah. Jika anda star dari Makassar, perjalanan ke Selayar bisa dilakukan dengan jalur Bus atau mobil travel (Innova/Avanza). Biayanya Rp. 150.000/ orang. Kalau naik Bus, bisa ke terminal Mallengkeri, di Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Kalau naik travel, tinggal menyebut penginapan, nanti akan dijemput dan diantar ke titik penginapan di Selayar. Bus-bus di Selayar punya mobil service biasanya yang mengantar penumpang dari Terminal di Bonea, Selayar ke penginapan masing-masing penumpang. Kalau ada budget lebih, bisa naik pesawat (ATR), harganya antara Rp. 350.000 – Rp. 500.000. Jadual pesawat dua kali sehari, di jam 08.45 pagi dan 14.00 siang. Kalau naik pesawat, mesti naik mobil (semacam taxi) dari Bandara di Padang, Selayar ke Benteng (Ibu Kota Kabupaten); hitungannya Rp. 50.000/orang. Satu mobil bisa dua atau tiga penumpang.
  2. Transportasi selama di Selayar; kalau bisa naik motor saya sarankan naik motor saja. Sewa motor sehari di Selayar Rp. 50.000 – Rp. 70.000 (gambaran, bisa nego sendiri). Kalau punya kelebihan, bisa juga rental mobil. Sehari Rp. 250.000, tidak termasuk sopir. Jadi harus beli lagi bensin.
  3. Pilihlah homestay yang murah. Ada banyak tersedia homestay di Selayar. Harganya mulai dari yang Rp. 50.000 / malam hingga yang Rp. 150.000 / malam. Kalau mau agak lama, bisa juga cari rumah kost-kost yang mingguan.
Air Terjun di Sekitar Pantai Punagaan (foto: Tetta AB)

Itenerary

Hari Pertama: Budaya – Religi

  • Petualangmu bisa dimulai dengan mengunjungi Museum Tanadoang dan Gong Nekara di Matalalang, Kec. Bontoharu, Kepulauan Selayar. Museum ini merupakan jejak kerajaan Bontobangun dan penggalan migrasi Tionghoa di masa lampau. Mulai dari koin Tiongkok, VOC, dan keramik sengkholek yang berasal dari Thailand di abad ke 14-15 dan berbagai peninggalan Tiongkok. Di lokasi itu juga terdapat Gong Nekara peninggalan dinasti Dongsong Cina yang diiperkirakan ada sejak 300 SM.
  • Destinasi berikutnya yang bisa dikunjungi adalah Meriam Kuno dan Jangkar Raksasa di Padang, Desa Bontosunggu, Kec. Bontoharu. Jaraknya tidak jauh dari Museum. Konon jangkar itu diduga milik saudagar Tiongkok bernama Gowa Liong Hui (Baba Bos Kamar), yang pernah datang dengan kapalnya yang sangat besar membawa barang dagangan. Setelah bertahun-tahun kapal ini melalui perairan Padang (Selayar), akhirnya rusak dan tidak dapat digunakan lagi untuk berlayar.
  • Berikutnya, perjalanan bisa dilanjutkan ke Kampung Tua, Bitombang Kelurahan Bontobangun, Kec. Bontoharu, Selayar. Disebut kampung tua, karena rumah-rumah di tempat itu berumur 100-an tahun dengan arsitektur yang unik. Keunikan rumah tersebut karena terbuat dengan desain rumah panggung yang tinggi. Kampung ini terletak di lereng sampai ke puncak bukit. Itu sebabnya tiang-tiang rumah yang menjulang di bagian belakang berkisar 10 – 20 meter dan bagian depannya hanya berkisar 2-3 meter mengikuti kontur tanah yang tidak rata.
  • Perjalanan dari Kampung Tua, Bitombang bisa dilanjutkan ke arah pedalaman, yaitu mengunjungi Kampung Gantarang Lalang Bata. Kampung itu berdiri situs masjid Awaluddin yang merupakan masjid tertua di Sulawesi Selatan, umurnya jauh lebih tua dari Masjid Katangka di Gowa. Masjid itu dibangun pada abad XVI (abad 16 M) masa pemerintahan Sultan Pangali Patta Raja yang merupakan raja pertama yang memeluk agama Islam. Masjid ini menjadi bukti peninggalan dari tokoh penyebar ajaran Syariat Agama Islam pertama di daratan Provinsi Sulawesi-Selatan yang bernama Datu Ribandang. 
  • Kalau hari belum terlalu sore, perjalanan bisa dilanjutkan ke arah utara, tepatnya di Kampung Tajuiya. Disana, ada Sumur Tua Tajuiya yang bisa menjadi salah satu alternatif. Sumur Tua Tajuiya bisa disebut sebagai sumur raksasa karena diameternya berkisar 30 meter dengan kedalaman sekitar 25 meter. Dan itulah satu-satunya sumur yang digunakan oleh masyarakat mengambil air. Di kampung ini pula, anda bisa mengunjungi pandai besi pembuat parang dan benda-benda seperti tombak dan badik (senjata khas orang Makassar).

Hari Kedua

Menyusuri Pantai-pantai Indah di Pulau Pasi-Gusung

Pantai Liang Kareta
  • Hari kedua mengeksplore keindahan pantai di Pulau Pasi-Gusung. Nah, Anda harus bayar ojek perahu yang mengantarkan ke Pulau Pasi-Gusung. Harga ojek perahu antara Rp. 300,000 – Rp. 400.000 / hari.
  • Jangan lupa, beli ikan di pasar TPI Benteng, barang Rp. 40.000 juga lemang atau gogos yang banyak dijual di pasar TPI. Jadi ikannya nanti dibakarkan sama abang tukang ojek perahunya. Jangan lupa bawa korek, ya he..he…
  • Kalau mau snorkeling, sewalah fins dan masker + snorkeling di Selayar Marine Dive yang lokasinya dekat dengan pasar TPI. Satu set harganya Rp. 50.000
  • Petualangan bisa dimulai dari Pantai Liang Kareta, dilanjutkan ke pantai Liang Tarrusu, Pantai Bone Malea, Balo Jaha dan diakhiri di Gusung sembari menunggu sun set tiba.
  • Jangan lupa, sempatkan makan malam di pusat kuliner Kota Benteng, letaknya dekat dengan pelabuhan Rauf Rahman.

Hari Ketiga

Labirin Mangrove di Pulau Gusung (foto: Tribun Timur)
  • Bisa dimulai dari keliling Pasar Bonea. Anda bisa membeli oleh-oleh khas Selayar di pasar ini; emping, ikan teri (asin), dan lain-lain;
  • Dari pasar, perjalanan bisa dilanjutkan ke arah Selatan, karena masih pagi langsung ke Pantai Punagaan. Di pantai itu bisa snorkeling dan main di dekat air terjun.
  • Siang hari bisa balik dari Punagaang, tujuan bisa kearah Tamamelong, bisa ke pantai Sunari sambil menunggu sunset disana.
  • Malamnya bisa hunting kopi, ada banyak tempat nongkrong yang menyediakan kopi di Pulau Selayar.
Perkiraan Biaya Jalan-jalan Backpaker di Selayar
Snorkeling di Pulau Pasi-Gusung (foto: SMD)
Masjid Tua Gantarang Lalang Bata (foto: cagarbudaya.kemendikbu.go.id)
Sunset di Taman Pusaka, Benteng (foto by Collong)

8 thoughts on “Panduan Solo Travelling ala Backpacker ke Selayar

  1. Rania

    Hai kak kalo boleh tau ada contact penginapan dan sewa boat yang kaka sewa gak ya? Kebetulan saya juga mau solo travel ke selayar cuman waktu saya cari” info di internet masih terbatas

Leave a comment