Puasa Pertama di Makassar

Stasiun Tv One masih melangsungkan reportasenya soal sidang isbat. Di sebuah rumah di kawasan padat penduduk, tidung, Makassar kami asyik berdiskusi. Tapi bukan soal kapan mulai puasa. Ya, kami membincang tentang umat Islam yang begitu riuh. Seolah tak punya sikap toleransi. Bahwa kita berbeda. Iya. Tapi apa harus sibut. Tidak kan. Toleransi itu kata kerja. …

Continue reading Puasa Pertama di Makassar

Diskusi “Memoar Seorang Anak Kampung”

Agak boring juga tinggal di rumah terus. Sore itu saya keluar rumah. Rencananya mau ke Ininnawa, sebuah lembaga penerbitan dan think tank yang fokus pada isu sejarah, kebudayaan dan literasi. Saya rencana membeli beberapa terbitan lembaga itu. Sejak di Jogja saya sering membaca buku khazanah budaya Sulawesi Selatan. Sederhana saja alasannya. Pada suatu waktu saya ditanya oleh …

Continue reading Diskusi “Memoar Seorang Anak Kampung”

Singgah Sejenak ke BaKTI

Matahari mulai terik. Panas terasa seperti menindih dari atap rumah. Saya lempar baju. Kuraih sikat gigi dan sabun. Lalu bergegas ke kamar mandi. Hari ini saya rencana mengunjungi perpustakaan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI). Sudah agak lama rasanya tidak bertandang kesana. Sudah kurang lebih seminggu saya di Makassar. Dan tanpa mengunjungi BaKTI, rasanya gimana gitu? …

Continue reading Singgah Sejenak ke BaKTI

Senja

Senja Mengapa kau teteskan air mata Bukankah ia tak mau lagi menulis? Senja Dua tiga tetes hujan Mengapa kau muram Bukankah ia tak mau lagi bertutur? Ah senja Mengapa kau tak jua bisa merangkak Meninggalkan mega langit yang kelam Menuju malam yang pasti Disana ada bintang gemintang Ada rembulan yang acapkali menyapa Tak angkuh Ia …

Continue reading Senja